SURYAMALANG.COM | MALANG - Menjelang PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas) 100 persen mulai Kamis (13/1/2022), siswa SMKN 13 Kota Malang menjalani 'pemanasan' dengan kegiatan di sekolah pada 11-12 Januari.
Festival jajanan dan kegiatan seni budaya seperti lomba busana daerah berpasangan.
Siswa yang dilibatkan adalah kelas 10 dan 12. Sedang siswa kelas 11 sedang menjalankan prakerin di dunia industri.
Saat lomba fashion show memakai baju daerah, para siswa kelas 10 memberi support.
Salah satu peserta asal Papua berpakaian busana daerah Jawa.
Basfrindo Kurisi, siswa kelas 10 Keperawatan menyatakan merasakan ada sensasi memakai busana daerah Jawa.
"Sensasinya beda," jawab siawa afirmasi.
Ia diminta temannya memakai baju Jawa.
Ia ikut lomba untuk seru-seruan dan berharap bisa menang.
"Ini sebagai kegiatan rekondisi dan rekonsentrasi anak-anak sebelum PTM besok," jelas Heni Mahendrayani, Kepala SMKN 13 Kota Malang pada suryamalang.com di sela acara.
Menurutnya, karena pandemi Covid-19, hampir dua tahun tidak ada kegiatan yang mengerahkan siswa.
Sekolah membagi waktu kegiatan dua hari
Pada Selasa untuk siswa kelas 12 dan Rabu untuk kelas 10.
Dikatakan festival jajanan pasar untuk mengenalkan milenial akan kenal jajanan pasar.
Tiap kelas mengajukan produknya dan dinilai orangtua berdasarkan bendera yang ada.
Makin banyak benderanya, berarti makin banyak yang beli.
Syarat produknya adalah tidak ada kemasan plastik.
"Besok (Kamis) kami mulai PTMT 100 persen. Sejak September 2021 siswa sudah masuk 50 persen. PTMT 100 persen jadi aman karena ada satu angkatan kelas 11 prakerin. Sehingga rasio kapasitas ruang cukup. Maksimal per ruang diisi 20 siswa. Kalau dibagi dua shift malah berat. Karena sampai menjelang malam tidak akan cukup waktunya," jawabnya.
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
09.19
Rating:
Tidak ada komentar: