Kementerian BUMN memperkirakan hingga 6 bulan ke depan seluruh armada pesawat Garuda Indonesia akan ditarik lessor.
Kementerian BUMN memperkirakan hingga 6 bulan ke depan seluruh armada
pesawat Garuda Indonesia akan ditarik lessor atau perusahaan penyewa
pesawat. Penarikan tersebut bila restrukturisasi utang emiten tidak
dipercepat.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mencatat, saat ini pengurangan
jumlah pesawat emiten dengan kode saham GIAA itu terus dilakukan. Hingga
saat ini tercatat hanya 60 armada pesawat Garuda yang beroperasi. Padahal
kepemilikan armada saat ini mencapai 125 pesawat, terdiri atas 119 pesawat
sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
"Garuda ini butuh kecepatan (restrukturisasi utang), kalau tidak cepat
dalam waktu 3-6 bulan pesawatnya bisa di grounded semua. Karena saat ini
pesawatnya terus di grounded," ujar Kartika, Rabu (10/11/2021).
Pengurangan jumlah pesasat juga sejalan dengan pemangkasan sejumlah rute
penerbangan. Pemegang saham, akan memangkas rute penerbangan Garuda dari
237 rute menjadi 140 rute saja. Artinya, ada 97 rute yang nantinya
ditutup.
Tiko, sapaan aktab Kartika menyebut, rute penerbangan emiten pelat merah
itu difokuskan pada rute yang tidak menguntungkan secara bisnis dan
menguatkan rute-rute super premium.
Bahkan, saat ini telah terjadinya kelangkaan rute penerbangan pesawat
Garuda di sejumlah daerah saat ini. hal itu membuat pemerintah
menerima keluhan dari sejumlah calon penumpang
"Kalau Garuda paling drastis dari pesawatnya 140, saat ini tinggal 50-60
pesawat yang beroperasi, jadi kami sudah mendapatkan banyak komplain selama
sebulan terakhir, flight garuda semakin langka, karena pesawatnya grounded,"
kata dia. (TIA)
Sumber
: https://www.idxchannel.com/economics/utang-menumpuk-garuda-indonesia-giaa-terancam-kehilangan-semua-pesawat
Utang Menumpuk, Garuda Indonesia (GIAA) Terancam Kehilangan Semua Pesawat
Reviewed by wongpasar grosir
on
15.32
Rating:
Tidak ada komentar: