BPBD Kabupaten Kediri melaksanakan dropping air untuk masyarakat di lereng Gunung Kelud, tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar. Penyediaan air bersih ini dilakukan, karena desa tersebut mengalami kesulitan air.
Belakangan ini warga di Desa Sugihwaras krisis air bersih, setelah sumber mata air yang digunakan tertimbun oleh longsor. Setiap harinya, tak kurang dari 16 ribu leter air bersih yang disalurkan petugas kepada masyarakat terdampak.
Menurut Muji, warga Desa Sugihwaras, kelangkaan air bersih ini sudah terjadi selama 10 hari.
“Selama ini warga hanya mengandalkan air hujan untuk mandi. Sementara untuk minum, sejumlah warga terpaksa membeli dengan harga tinggi yang mencapai Rp 175 ribu per 1 seribu liter,” kata Muji.
Terpisah, Imam Sanusi petugas BPBD Kabupaten Kediri mengatakan setiap hati sedikitnya 16 ribu liter air bersih di kirim untuk warga Sugihwaras.
Dropping tersebut dilakukan secara bergiliran agar merata dan seluruh warga bisa mendapatkan.
Droping air bersih ini rencananya akan terus dilakukan, hingga proses evakuasi material longsor di sumber mata air selesai. Wilayah lereng Gunung Kelud sendiri, memang termasuk daerah rawan longsor, warga pun diimbau tetap waspada adanya emungkinan bencana yang terjadi. [nm/but]
Sumber : https://beritajatim.com/peristiwa/sumber-tertimbun-longsor-1-desa-di-kediri-sulit-air-bersih/
Tidak ada komentar: