Curhat Pengantin Viral Pestanya Tewaskan 115 Orang Gara-gara Kembang Api, Orang tua Meninggal Dunia

 


SURYAMALANG.COM, - Inilah curhatan pengantin viral yang pestanya menewaskan 115 orang dan 150 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pesta berubah jadi petaka gara-gara kembang api yang dinyalakan di aula pernikahan Qaraqosh Provinsi Nineveh, Irak utara. 

Pasangan yang menikah pada Selasa (26/9/2023) malam waktu setempat itu adalah pria bernama Revan (27) dan wanita bernama Haneen (18). 

Melansir Sky News, Revan dan Haneen selamat dari peristiwa itu namun tidak dengan anggota keluarga dan orang tuanya. 

Malam itu, Revan mengaku harus kehilangan 15 anggota keluarganya dalam kebakaran tersebut.

Revan juga menambahkan istrinya "tidak dapat berbicara" setelah kehilangan 10 anggota keluarga termasuk ibu dan saudara laki-lakinya.

Sedangkan ayah Haneen juga dalam kondisi kritis. Sedikitnya 150 orang lain luka-luka dan sekitar 115 orang tewas. 

Pernikahan pada Selasa malam itu diperkirakan dihadiri oleh sekitar 900 tamu dan api mulai menyala sekitar pukul 22.45 waktu setempat.

Laporan awal menunjukkan kembang api yang dinyalakan untuk dansa slow dance pasangan tersebut menjadi penyebab kebakaran.

Menggambarkan bagaimana peristiwa itu terjadi, Revan menyebut dua kembang api kecil dinyalakan dan mulai menari-nari, diikuti oleh empat kembang api lainnya beberapa menit kemudian.

Revan percaya api entah bagaimana bermula dari langit-langit.

"Bisa jadi karena korsleting listrik, saya tidak tahu tapi api bermula dari langit-langit" kata Revan mengutip Sky News pada Sabtu (30/9/2023).

"Kami merasakan panasnya. Ketika saya mendengar suara berderak saya melihat ke langit-langit," imbuhnya. 

"Kemudian langit-langit, yang semuanya terbuat dari nilon, mulai meleleh. Hanya butuh beberapa detik saja," jelas Revan.

Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi itu menunjukkan pasangan pengantin sedang menari saat potongan-potongan material yang terbakar jatuh dari atap.

Saat menari itulah, kata Revan terjadi pemadaman listrik dan ketika listrik kembali menyala Ia melihat api di langit-langit.

Revan lalu melihat orang-orang mulai berteriak dan melarikan diri.

"Saya meraih istri saya dan mulai menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu masuk dapur" ujar Revan. 

"Ketika orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka," lanjutnya. 

Revan mengatakan hanya ada satu alat pemadam kebakaran yang tidak berfungsi di dalam aula.

Menurut Revan, ayahnya sempat cemas soal risiko penggunaan kembang api yang percikan apinya bisa mendarat di gaun pengantin perempuan dan terbakar.

Akan tetapi Revan mengaku telah diberitahu oleh pemilik aula jika kembang api tersebut adalah kembang api elektrik yang tidak akan membakar.

"Kerabat kami, teman kami, orang yang kami cintai semuanya telah tiada" kata Revan. 

"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya (Haneen) dan kedua putrinya" lanjutnya. 

"Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain. Hari ini kami memakamkan putrinya dan kami memakamkan ibunya" imbuhnya. 

"Ayahnya dalam kondisi kritis. Kami tidak tahu bagaimana kondisinya," ujar Revan.

"Bibi saya meninggal. Kakak perempuan saya mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya" tambahnya. 

"Paman saya kehilangan 7 anggota keluarganya. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita," jelasnya.

Revan pun menyesalkan insiden kebakaran yang terjadi di pesta pernikahannya. 

"Pada malam pernikahan, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang telah kami lakukan? Mengapa ini bisa terjadi?" ucap Revan.

Bahan bangunan yang sangat mudah terbakar telah ditunjukkan oleh pejabat pertahanan sipil dan media pemerintah sebagai faktor yang berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan dengan cepat.

Kini bencana itu membuat Revan dan istrinya tidak bisa lagi tinggal di kampung halaman mereka.

"Ya sudah, kami tidak bisa tinggal di sini lagi. Kami tidak bisa tinggal di sini lagi" ujar Revan. 

"Maksud saya, setiap kali kami mencoba untuk mendapatkan kebahagiaan, sesuatu yang tragis terjadi pada kami dan menghancurkan kebahagiaan itu" imbuhnya. 

"Jadi, yang terbaik bagi kami adalah pergi," lanjutnya. 

Revan mengatakan hatinya hancur setelah insiden itu.

"Memang benar bahwa kami duduk di sini di depan Anda dalam keadaan hidup. Tetapi di dalam hati kami sudah mati. Kami mati rasa. Kami sudah mati di dalam," ungkapnya.

Setelah kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia' al Sudani, mengatakan di media sosial telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri serta menteri kesehatan negaranya.

Shia' al Sudani kemudian mengarahkan para pejabat untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak dari insiden yang tidak menguntungkan ini.

Qaraqosh yang juga dikenal sebagai Hamdaniya adalah sebuah kota Kristen dan selamat dari pendudukan ISIS.

















SUMBER : https://suryamalang.tribunnews.com/2023/10/03/curhat-pengantin-viral-pestanya-tewaskan-115-orang-gara-gara-kembang-api-orang-tua-meninggal-dunia?page=3

Curhat Pengantin Viral Pestanya Tewaskan 115 Orang Gara-gara Kembang Api, Orang tua Meninggal Dunia Curhat Pengantin Viral Pestanya Tewaskan 115 Orang Gara-gara Kembang Api, Orang tua Meninggal Dunia Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG on 09.22 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.