Pertunjukan Kuda Lumping di Malang Berakhir dengan Kekerasan, Berawal dari Pemain Kesurupan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bukannya menghibur penonton, pertunjukan kuda lumping di Malang, Jawa Timur, malah berujung kekerasan.

Hal itu dialami CH (30) warga Desa Kluwut, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Ia mengalami kejadian yang tidak mengenakkan ketika menonton kesenian kuda lumping di Jalan Dukuh Rekasan, Kecamatan Wonosari.

CH dikeroyok oleh tiga pemain kuda lumping.

Peristiwa ini pun telah dilaporkan ke Polsek Wonosari.

Ketiga pemain kuda lumping, yakni M (40) warga Desa Jenggolo, S (44) warga Desa Kanigoro, keduanya berasal dari Kecamatan Kepanjen, Malang. Dan satu pemain lainnya yakni SA (35) warga Kecamatan Wonosari, Malang, telah diamankan.

"Tiga orang pelaku pengeroyokan kini berada di sel tahanan Polsek Wonosari guna dilakukan penyidikan," ungkap Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, Rabu (22/3/2023).

Iptu Ahmad Taufik menjelaskan, kejadian pengeroyokan pemain kuda lumping terhadap penontonnya terjadi pada Sabtu (18/3/2023).

Saat itu CH sedang menonton pertunjukan kuda lumping di desanya.

Ketika pertunjukan berlangsung, salah satu pemain kesurupan lalu hendak memukul CH.

Kemudian CH menghindari pukulan tersebut dan mendorong pemain kuda lumping itu.

"Ternyata koordinator pemain kuda lumping tidak terima rekannya didorong, kemudian pemukulan itu pun terjadi," terangnya.

CH mendapatkan pukulan dari ketiga pemain kuda lumping.

Ia dikeroyok bahkan diinjak-injak.

Akibatnya CH mengalami luka di bagian pelipis mata sebelah kanan dan kiri, serta mulutnya berdarah.

Karena tidak terima dikeroyok, CH kemudian melaporkannya ke Polsek Wonosari.

Ketiganya dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Karena aksi tawuran kerap terjadi pada saat pertunjukan kesenian kuda lumping, pihak kepolisian akan mengevaluasi perizinan dan rekam jejak kuda lumping yang akan tampil.

"Bagi masyarakat untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri, karena setiap perbuatan dipertanggungjawabkan di hadapan hukum," pungkasnya.