SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Malang tak kunjung melandai. Secara keseluruhan, 5623 hewan ternak sapi terjangkit penyakit yang mudah menular tersebut.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menampik pihaknya kewalahan dalam mengatasi wabah yang menyerang hewan ternak tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan perhitungan untuk pengalokasian dana dari belanja tidak terduga (BTT) guna menekan PMK.
Politisi PDIP ini berjanji jika pengucuran dana BTT untuk PMK tersebut tak berbelit-belit. Didik mengatakan, saat ini pihaknya masih membutuhkan waktu untuk membahas pencarian dana bagi peternak.
"Saat ini progresnya dalam waktu dua hari ke depan rakor bersama kepala desa dan BPD, Inspektorat, Kejaksaan, pendamping desa untuk memberi membahasnya bersama. Ini penting terkait mekanisme penganggarannya agar tidak berbenturan dengan hukum," beber Didik ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Minggu (12/6/2022).
Didik menyoroti masifnya penularan PMK di wilayah Malang Barat. Pria asal Singosari ini prihatin PMK makin merebak di wilayah tersebut.
"Kami mengamati masyarakat Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon, secara umum sekitar 75 persen masyarakat di 3 kecamatan itu menggantungkan hidupnya sebagai peternak sapi perah," tutur Didik.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang,
Nurcahyo menjelaskan kondisi penularan PMK bisa saja terus meroket. Ini diakibatkan lantaran proses pendataan yang terus diperbarui dari lapangan.
"Upaya kami tetap menurunkan petugasnyauntuk melakukan pendampingan secara intensif ke peternak. Pendampingan tersebut untuk mengedukasi peternak bagaimana memberikan treatment kepada ternak yang terpapar PMK," ucap Nurcahyo.
Update Google News SURYAMALANG.COM
Tidak ada komentar: