Peternak di Malang Keluhkan Dampak Penutupan Pasar Hewan Akibat Wabah PMK

 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Peternak sapi di Kabupaten Malang mengeluhkan penurunan penjualan hewan ternak akibat penutupan pasar saat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda.

"Dampak sudah terasa cukup besar. Ini mempersempit penjualan kami. Kalau pasar buka dan barang dagangan kami belum laku, masih bisa dipasarkan ke pasar lain," terang  Andri Irfan peternak dan pedagang sap asal Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Senin (16/5/2022).

Sejak beberapa pekan terakhir, Andri hanya mampu menjual 2 ekor sapi dengan skema penjualan online.



"Kita sebagai pedagang sapi akan memasarkan sapi lewat facebook atau media sosial lainnya. Sejak sepekan terakhir sudah laku 2 ekor," papar Andri.

Andri merasakan kekhawatiran akan PMK begitu mempengaruhi minat pembeli dalam memboyong hewan ternak.

"Pasca penutupan, banyak petanu takut beli sapi. Resiko kematian sapi jadi pertimbangan utama. Ini kalau gak laku kami harus mengeluarkan biaya perawatan sapi cukup besar," keluh Andri.

Sebagai peternak, Andri menegaskan telah mengetahui kiat-kiat mencegah PMK pada hewan ternak.

"Antisipasi kami lewat kebersihan kandang. Minum sapi kami ganti dengan air hangat. Lalu diberi vitamin," tutupnya.







Peternak di Malang Keluhkan Dampak Penutupan Pasar Hewan Akibat Wabah PMK Peternak di Malang Keluhkan Dampak Penutupan Pasar Hewan Akibat Wabah PMK Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG on 09.29 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.