Viral Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru Ditendang, Ternyata Ini Makna dan Asal-usulnya


SURYAMALANG.COM|MALANG - Video yang memperlihatkan seorang pria membuang dan menendang sesajen makanan di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang viral di media sosial.

Diduga sesajen yang dibuang berasal dari tradisi ruwatan warga.

Dilansir dari Kompas.com, ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa dan Bali.

Dalam bahasa Jawa ruwatan sama dengan kata luwar yang berarti dilepas atau dibebaskan.

Bisa dikatakan ruwatan berarti upacara untuk membebaskan atau melepaskan seseorang yang diruwat dari hukuman atau kutukan dewa yang menimbulkan bahaya.

Dari sisi sejarah, ruwatan merupakan upacara asal Jawa yang digunakan untuk membebaskan atau melepaskan seseorang dari hukuman atau kutukan yang membawa sial atau membahayakan.

Asal-usul adanya ruwatan adalah dari cerita pewayangan.

Diceritakan ada seorang tokoh bernama Batara Guru yang beristrikan dua orang wanita, yaitu Pademi dan Selir.

Pademi menurunkan anak laki-laki bernama Wisnu dan dari Selir juga menurunkan anak laki-laki bernama Batarakala.

Batarakala tumbuh menjadi seorang yang jahat.

Ia kerap mengganggu anak-anak manusia untuk dimakannya.

Konon katanya, sifat jahat Batarakala ini disebabkan oleh hawa nafsu sang ayah, Batara Guru yang tidak terkendalikan.

Tiba-tiba, hasrat seksual Batara Guru timbul dan ingin bersetubuh dengan istrinya. Namun, Selir menolak, sehingga jatuhlah air mani Batara Guru ke tengah samudera.

Air mani ini kemudian berubah menjelma menjadi raksasa yang dikenal dengan nama Batara Kala.

Konon Batara Kala meminta makanan yang berwujud manusia kepada Batara Guru. Batara Guru pun mengizinkan dengan syarat manusia yang ia makan adalah wong sukerta.

Diketahui, Wong Sukerta adalah orang-orang yang mendapat kesialan, contohnya anak tunggal.

Sehingga setiap anak tunggal harus diruwat agar terhindar dari malapetaka dan kesialan.

Selain itu, sesajen yang digunakan dalam Ruwatan tidak hanya berupa makanan, tetapi ada juga benda-benda lain, seperti bunga, padi, kain, dan masih banyak lagi lainnya.

Lalu apa sih makna ruwatan?

Tradisi ruwatan yakni meminta dengan sepenuh hati agar orang yang diruwat dapat lepas dari petaka dan memperoleh keselamatan.




SUMBER : https://suryamalang.tribunnews.com/2022/01/10/viral-sesajen-tradisi-ruwatan-di-gunung-semeru-ditendang-ternyata-ini-makna-dan-asal-usulnya?page=2



Viral Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru Ditendang, Ternyata Ini Makna dan Asal-usulnya  Viral Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru Ditendang, Ternyata Ini Makna dan Asal-usulnya Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG on 09.39 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.