5 Tips Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun Ala Dosen Psikologi UB Ari Pratiwi MPsi

 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Ari Pratiwi SPsi MPsi memberikan tips agar vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun bisa berjalan lancar.

Kegiatan vaksinasi Covid-19anak sudah mulai berjalan.

Menurut Ari, orangtua perlu mempersiapkan semua kebutuhan anak sebelum dilakukan vaksin Covid-19. 

Berikut lima tips yang diberikan:

1. Pakai Bahasa Imunisasi

Ari menyarankan untuk vaksin covid-19 pada anak usia 6-11 tahun dibahasakan dengan imunisasi.

“Mereka ini kan usia SD jadi pada umur ini kan ada beberapa imunisasi yang dilakukan. Dan mereka sudah cukup tahu tentang hal ini,” ujar dia.

Dengan memberikan pemahaman sama seperti imunisasi yang lain menurutnya, kondisi anak tidak akan terlalu resah sebelum menjalani vaksinasi Covid-19.

2. Tiru Orangtua yang Sudah Vaksin

Pada usia 6-11 tahun, maka peran orang tua masih besar. Untuk itu, sebaiknya orangtua memberitahu bahwa mereka juga sudah menjalani vaksinasi.

“Di usia ini kan paling mudah meniru. Jadi kalau orang tua sudah vaksin dan tidak ada gejala KIPI anak tak akan takut,” ungkap alumni Universitas Indonesia ini.

Dengan role model dari orang tua yang sudah menjalani vaksin, ia yakin anak akan menjalani dengan senang hati proses vaksinasi.

 3. Berikan pengetahuan lewat dongeng

Kondisi akan berbeda jika orang tua belum vaksin karena kondisi tertentu yang menyebabkan tak bisa melakukan vaksinasi. Jika ada kondisi ini, ia menganggap orang tua perlu mengenalkan anak pada virus corona. 

“Seandainya tidak tahu Corona seperti apa, maka kenalkan dengan buku edukasi tentang Corona. 

"Jelaskan vaksin itu apa, vaksin mampu cegah penyakit sehingga harus disuntik. Berikan hal hal baik tentang vaksin,” katanya.

Tak hanya itu, menceritakan proses vaksinasi kepada anak melalui dongeng juga bisa dilakukan. Untuk anak usia SD, kelas 1,2 dan 3 bisa melalui  melalui dongeng atau film kartun.

"Bisa ceritakan misal kita mau masukkan tentara ini dalam jarum suntik yang nantinya bisa melindungi tubuh,” imbuhnya.  

4. Buat Anak Tidak Stres

Sebelum anak menjalankan, pastikan kondisi anak nyaman. Dikatakan, jika proses vaksinasi dijalankan bersama teman teman sekolah maka kondisinya akan lebih mudah.

“Untuk itu harus tetap ciptakan suasana yang nyaman. Apalagi kalau vaksinnya ramai ramai sama temannya," kata Ari.

Maka saat imunisasi, mereka juga bersama sama, antri bersama. Ini akan meredakan stress, tambah konselor di layanan konseling mahasiswa UB ini. Namun yang paling penting menurut Ari adalah pesan dari orang tua sebelum anak menjalani vaksin. 

“Berikan pesan pesan seperti pemberani sebelum mereka menjalani vaksin. Dan saat pulang berikan anak anak kita reward karena sudah menjalani vaksin,” ujarnya.

5. Antisipasi Terjadi KIPI

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) harus diantisipasi sejak awal oleh orangtua. Ia menjelaakan anak anak perlu dikurangi tingkat kecemasannya. Salah satunya mengurangi informasi tentang KIPI yang menyebabkan meninggal. Serta meyakinkan anak agar tetap mau menjalani vaksin dosis kedua. 

Ia mengatakan untuk usia 6-11 tahun belum diketahui harus menjalani berapa dosis.

"Kalau anak saya kemarin usia 13 tahun, vaksin pertama aman. Vaksin kedua merasa ngilu dan demam. Misal usia 6-11 tahun ini juga dua dosis, maka harus dijaga jangan sampai trauma untuk vaksin kedua,” jelasnya.

Yang penting adalah menjaga psikologis anak-anak. Orangtua juga perlu menyiapkan obat seperti Paracetamol sebagai antisipasi terjadi demam dan memberikan pemahaman jika misal badan hangat juga tidak apa apa. 

“Orangtua juga kalau sudah tahu tanggal berapa anak akan vaksin harus jaga kondisi fisik anak. Serta menjaga moodnya saat hari H,” pungkasnya.

sumber : https://suryamalang.tribunnews.com/2021/12/16/5-tips-vaksinasi-covid-19-untuk-anak-6-11-tahun-ala-dosen-psikologi-ub-ari-pratiwi-mpsi?page=3