Cara Melakukan CPR pada Orang Henti Jantung Menurut Dokter

 


Dalam kasus henti jantung mendadak, setiap detik sangat berarti dan menentukan. Menurut dr. Hasjim Hasbullah, Sp.JP, FIHA, AIFO-K, dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, tindakan paling penting yang dapat dilakukan orang awam adalah kompresi dada atau Cardiopulmonary resuscitation (CPR).  Sebab, langkah ini dapat menjaga aliran darah tetap mengalir ke otak sebelum tenaga medis tiba di lokasi kejadian.

"Prinsipnya, mengkompresi dada adalah kita memompa jantungnya agar sirkulasi darah dari jantung tetap bergerak. Itu yang dibilang supaya kita menghindari kecacatan pada otak," kata dr. Hasjim, dalam acara penerimaan rekor MURI edukasi basic life support Siloam Hospitals, di Jakarta, Selasa (7/10/2025). "Dengan kita mengkompresi bahkan 30 menit pun secara tepat, sirkulasi darah ke otak tetap tercukupi," lanjutnya. 

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mengetahui bagaimana cara melakukan CPR yang benar pada orang henti jantug menurut dokter. Simak selengkapnya.  Langkah awal saat melihat korban henti jantung Cek respons dan panggil bantuan

Sebelum mulai melakukan kompresi dada, dr. Hasjim mengingatkan agar penolong memastikan kondisi korban terlebih dahulu. "Kita cek respons. Kita pastikan ketika kita pukul bahunya dengan cukup keras, dan dia tidak ada respons, yang kita lakukan adalah kita minta tolong dulu. Karena kita enggak bisa jadi penolong sendiri," jelasnya.

Apabila korban tidak bergerak, tidak bernapas normal, atau tidak menunjukkan tanda kehidupan, kompresi dada harus segera dilakukan tanpa menunggu alat bantu. Panduan CPR yang benar Kompresi dada yang efektif dilakukan di area tengah dada. Posisi ini paling tepat karena berada di atas jantung. 

Berikut panduan dasar CPR yang bisa dilakukan: Posisi: Korban harus ditempatkan dalam posisi beralaskan keras dan datar. Posisi tangan: Letakkan tumit telapak tangan di tengah dada korban, bukan dirusuk. Tangan bawah memompa, tangan atas mendorong dan jari-jari saling mengunci. Lengan: Lurus berbentuk V. Tekanan dilakukan dengan kekuatan bahu badan, bukan tangan. Tekanan cukup dalam: Mulai kompresi dengan tekanan rata-rata lima sentimeter (cm). Kecepatan kompresi: Tekan 100-120 per menit, dengan ritme stabil tapi konsisten. Recoil sempurna: Setelah setiap tekanan, biarkan dada kembali mengembang sendiri lagi, namun tanpa interupsi. Lakukan tanpa jeda: Jangan hentikan kompresi kecuali korban mulai merespons atau tim medis tiba di lokasi.  Lebih baik bertindak daripada diam Masih banyak orang yang ragu melakukan CPR, karena takut salah. Padahal, menurut dr. Hasjim, risiko akibat tindakan yang tidak sempurna jauh lebih kecil dibandingkan tidak bertindak sama sekali.  Baca juga: Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini K

"Worst scenario (skenario terburuk) tulangnya patah. Tapi seperti saya bilang, tidak ada yang lebih parah daripada henti jantung. Jika Anda takut tulangnya patah, itu pemikiran yang salah. Pompa dulu dadanya. Yang penting anda harus tahu lokasi jantungnya dimana, kan di tengah," tegasnya.  Selama kompresi dilakukan di area yang benar dan dengan tekanan cukup, peluang korban bertahan hidup bisa meningkat hingga beberapa kali lipat. 

Sebab, faktanya, otak manusia hanya dapat bertahan empat menit tanpa oksigen, atau bisa dikatakan golden time. "Dari penelitian, dengan menunda jika korban henti jantung, tidak segera diberikan bantuan hidup dasar, kemungkinan selamat berkurang 10 persen per menit," tuturnya. 


SUMBERhttps://health.kompas.com/read/25J08081500568/cara-melakukan-cpr-pada-orang-henti-jantung-menurut-dokter-

Cara Melakukan CPR pada Orang Henti Jantung Menurut Dokter Cara Melakukan CPR pada Orang Henti Jantung Menurut Dokter  Reviewed by wongpasar grosir on 09.22 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.